Kampung Daun, Lembang
Pergi ke Kampung Daun, Lembang bareng Leo dan Rine, dua partner in crime dimana yang satu hobinya nyetir dan yang satu suka banget sama alam. Gue? Gue suka mereka berdua dong pastinya *kidding* Gue mah cuma menyediakan waktu yang gue punya untuk bersama dengan mereka. Simpel dan tetap bermakna kan? Yup! Karena waktu nggak bisa diulang 🙂 Kami pun pergi kesini secara tiba-tiba begitu Rine whatsappin gue bilang pengin ke Bandung. Iya, bisa dibilang kami bertiga typically randomly happy yummy belly.
Setibanya disini, kami disambut dengan suasana Lembang yang bikin baper, udara yang sejuk, pepohonan rindang dan suara alami seperti suara burung, gemercik air dan hembusan angin yang menembus kulit kami. Tempat yang nyaman buat ngobrol, bersantai dan makan, pastinya.
Begitu sampe lokasi, kami langsung daftar karena ternyata di dalam sudah penuh. Kemudian menunggu beberapa menit lalu kami dipanggil dan mendapatkan saung no S16. Kami berjalan ke dalam melewati saung-saung yang dikelilingi pepohonan dan tibalah di saung S16. Begitu sampe di Saung, kami langsung leyeh-leyeh tiduran. Nyaman banget!!
Awalnya mau pesen menu untuk makan tengah namun karena mayoritas disini menu yang disajikan perorangan jadilah kami bertiga pesan menu sesuai dengan selera masing-masing tapi seperti kebanyakan orang Indonesia, kita saling icip satu sama lain. Bebek bakarnya disajikan setengah ekor, dagingnya tetap lembut walaupun potongan besar dan bumbunya meresap sampai ke dalam. Bumbu pendampingnya pun membuat menu ini kaya rasa, pedes, gurih dan sedikit sensasi “bakar”. Untuk ayam bakarnya seperti ayam bakar pada umumnya plus nasi yang dibungkus daun yang menambah kesan alami. Sedangkan untuk buntut bakarnya endeus loh, paduan daging dan lemak serta bumbu kecap yang dibalurin secara merata dan dibakar bikin lahap dimakan pake nasi. Sayangnya gue lagi diet — yang nggak pernah berhasil — jadi gue cuma icip dikit aja. Nah! Kalau pesen buntut bakar disini dikasi kuah juga, gurihnya luar biasa! Enak banget makan buntut bakar pake kuah hangat yang dihiup plus nasi. Ah.
Oiya, kami juga pesen karedok. Porsinya besar loh, buat bertiga saja nggak habis. Bumbu kacangnya berasa banget dan sayurannya seger-seger. Dikasi perasan jeruk limo tambah sedepp. Duh.