Kuliner Yogyakarta
Jenuh akan rutinitas di ibukota membuat gue memutuskan untuk berlibur sejenak ke Yogyakarta. Selain berjumpa dengan alam, gue pun bertekad untuk menikmati sederet kuliner khas yang ada di kota tersebut. Berikut ini adalah daftar kuliner yang gue icip selama 3 hari 2 malam, gue berada disana dan semuanya gue rekomendasikan untuk dinikmati :
Lobster yang satu ini aseli dari pantai Timang Gunung Kidul. Pada saat gue ke pantai Timang dan ngobrol dengan seorang pengepul lobster bernama pak Siswanto, beliau bercerita bahwa di rumahnya bisa masakin lobster. Tanpa pikir lama, selesai gue bermain di pantai Timang, gue langsung mencari rumah pak Siswanto dan memesannya. Harga lobster per kg yang sudah dimasak adalah 350k sudah termasuk dengan nasi, lauk pendamping, minum dan yang lainnya seperti gambar dibawah ini.
Bumbu dari lobster ini pun alamiah, kemiri – lada – bawang, tapi rasanya maknyus. Kalau mau nanya lebih detail, ini contact person Pak Siswanto : 082328161813.
Gudeg dengan ciri khas krecek dan sayur nangka serta lauk pendamping sesuai pilihan selalu menjadi makanan wajib kalau gue ke Yogyakarta. Di foto ini merupakan gudeg Yu Djum dengan lauk ati-ampela dan telur. Soal rasa, nggak perlu diragukan karena memang sudah terjaga kualitasnya.
Merupakan sate kambing yang ditusuk dengan tusukan terbuat dari besi dengan potongan daging kambing yang besar ditambah dengan kuah kari yang kaya rasa. Dagingnya empuk dan kenyal. Harganya 19k/porsi sudah termasuk nasi. Foto ini merupakan sate klathak Pak Pong, Bantul.
Kalimilk, merupakan sebuah tempat makan (nongkrong) yang lagi hits banget di Yogyakarta, tepatnya di daerah Kaliurang. Mereka menyebut tamu yang mengkonsumsi susu sebagai neneners. Pada dasarnya, Kalimilk menjual produk susu dengan variasi rasa yang bisa di modifikasi sesuai selera. Rentang harganya berkisar 15-30k dan cukup mengenyangkan. Selain itu disini juga jual beberapa makanan seperti nasi goreng dan kentang goreng.
Dinamakan tengkleng gajah karena ukuran potongannya yang besar-besar. Walaupun besar, daging kambingnya tetap empuk dan bumbunya kaya rempah. Dimakan pake potongan cabe rawitnya, membuat lidah gemetar. Harga per porsinya 30k saja loh. Tengkleng gajah bisa ditemukan di daerah Kaliurang.
Selain kalimilk, ada juga Nitrous yang lagi famous belakangan ini di Yogyakarta. Letaknya di Jl. Perumnas, Sleman. Menu utamanya adalah eskrim dan gue cobain vanilla oreo dan greentea. Favorit gue yang green tea :p
Merupakan ayam tepung yang ditumbuk dan diaduk jadi satu dengan bumbu dalam sebuah cobek. Beberapa tempat makan menyajikannya dengan kuah tongseng dan itu menjadikan padanan yang sangat pas. Foto diatas merupakan ayam geprek Bu Tini yang terletak di dekat Universitas Sanata Dharma. Harga per porsi termasuk nasi dan minum adalah 11k. Murah kan?
Gado-gado yang satu ini cukup terkenal di kalangan warga Yogyakarta, selain bumbu kacangnya yang jadi juara sayuran yang disajikan disini pun fresh semua. Harga per porsi 13,5k, murah dan enak, sempurna!
Di Jalan Garuni II, Sleman, terdapat sebuah warung dengan menu andalan sop iga babi. Kali ini gue pesen menu babi goreng yang di selimuti tepung. Potongannya besar, dagingnya tetap empuk dan kuahnya gurih. Harganya pun hanya 18k. Perut senang, dompet tenang 😉
Rasanya belom komplit ke Yogya kalo belum makan di angkringan. Berbagai pilihan sate, nasi dan minuman hangat pun ditawarkan disini. Jangan lupa coba kopi joss nya yah!
Kuliner di Yogyakarta nggak ada matinya, variatif, enak dan harganya sebanding. Worth.
wuih yummy sekali kuliner di jogja ini.. wajib dicoba nih cita rasanya.. nyammmm…