Tips & Trick Liburan Ke Jepang
HAPPY NEW YEAR. Seneng sekali rasanya bisa berbagi lagi di blog ini setelah sekian lama. Well, karena awal tahun 2016 ini gue sempet trip bareng keluarga ke Jepang tanpa jasa travel sehingga harus mengatur semuanya sendiri dan ada batas ‘budget’-nya, gue mau berbagi beberapa hal yang mungkin bisa berguna buat kamu yang mau ke Jepang.
- Siapkan paspor dan urus visa Jepang. Jujur, kemarin gue menggunakan jasa Dwi Daya Tour dalam pengurusan visa. Hal ini gue lakukan karena gue gak ada waktu buat bolak-balik ke kedutaan Jepang. Banyak pekerjaan kantor yang mesti gue beresin sebelum berangkat. Prosesnya cepat asalkan kamu memenuhi semua kriteria. Untuk paspor biasa, dokumen yang harus dilengkapi adalah foto 4,5 x 4,5 (2 lembar) dengan background putih, surat sponsor dai perusahaan, KTP, KK, Akte Nikah, Akte Kelahiran, Copy keuangan 3 bulan terakhir, Formulir aplikasi visa, Kartu Pelajar (untuk anak), Print Out Ticket dan Jadwal Perjalanan selama di Jepang. Sedangkan untuk e-paspor hanya melengkapi form pengajuan Visa. Biaya untuk pembuatan visa dengan paspor biasa adalah Rp. 435.000,- dan Rp. 50.000,- untuk visa dengan e-paspor.
- Buat itinerary detail sebelum melakukan perjalanan. Alasannya utamanya jelas biar kamu nggak ling lung di negara orang dan alasan keduanya adalah untuk mengefisienkan pemakaian budget. Sedikit bercerita, gue nggak punya itinerary detail pada saat gue mau ke Jepang. Gue cuma punya kasaran bahwasannya gue mau ke Tokyo, main ski entah dimana, ke USJ dan Kyoto. Selebihnya gue mikir pada saat gue udah disana. Hasilnya adalah karena gue mau main ski sekalian ke Shirakawa-go, gue baru pesen hotel di Takayama H-1 dan gue harus naik Shinkansen seharga 10.360 Yen per orang dari Nagoya ke Tokyo. Itu karena bis dari Takayama ke Tokyo sudah full booked, jadilah gue bareng keluarga harus ke Nagoya dulu, baru deh dari Nagoya ke Tokyo naik Shinkansen. Padahal awalnya mau berhemat dengan naik bis, tapi apa daya. Ah, sudahlah! yang penting gue tetep happy! Kalau kamu mau nyusun itinerary, kamu bisa cek penggunaan train di hyperdia.com, sedangkan untuk bis, kamu bisa cek di willerexpress.com. Kalau kamu bisa bahasa Jepang, bisa cek bis di highwaybus.com. Disamping itu bukalah google maps untuk melihat lokasi masing-masing destinasi biar gak bolak balik rutenya. Entah kenapa gue berasa transportasi di Jepang itu mahal. Entah karena gue yang nggak persiapan detail tentang informasi transportasi disana atau emang mahal beneran yah 😀
- Beli tiket pesawat pergi dan pulang sesuai dengan destinasi. Mungkin ini agak dilema yah, karena kalau kita beli tiket promo, pasti rute pulang dan perginya sama! Kaya gue kemarin ini pas pergi ke Jepang naik Cathay Pacific yang lagi promo Jakarta – Osaka – Jakarta, jadi itinerary gue agak muter-muter dari Osaka – Kyoto – Takayama – Tokyo – Osaka. Padahal sebenarnya kalau mau hemat waktu bisa aja beli tiket ke Osaka dan pulang dari Tokyo, tapi koq ya rasanya harga tiketnya bakalan mahal yah, apalagi high season 🙂
- Bawa makanan Indonesia dan saos sambel. Sebenarnya makanan di Jepang itu enak-enak sih mulai dari Sushi, BBQ, food street (takoyaki, okonomiyaki, dsb), shabu-shabu, ramen dan yang lainnya. Tapi gak tau kenapa makanan Indonesia lebih enak. Kemarin kakak gue sempet bawa teri dipedesin! Dimakan pake onigiri aja, perut langsung anteng. Entah perut gue yang emang Indonesia banget atau memang gue yang gak bisa lepas dari makanan Indonesia. Disamping itu, jangan lupa bawa saos sambel, karena disana mostly adanya saos tomat. Ah, bukan gue banget. Gue sempet nyoba ayam goreng yang famous itu disana tapi makannya pake saos tomat. NGGAK KEREN. Di beberapa restoran disana sebenarnya menyajikan juga cabe bubuk, tapi nggak sepedas yang disini. Jadi kalau kamu pecinta pedas sejati jangan lupa bawa cabe! Cabe loh ya, bukan cabe-cabean.
- Â Internet. Karena gue jalan sendiri, jadi gue harus cari tau cara menuju lokasi yang mau gue datengi itu bagaimana dan disana ada apa aja. Biasanya gue cari informasi pada saat gue di jalan atau pas mau jalan. Makanya gue butuh banget internet buat cari informasi itu semua. Sebenarnya kamu bisa nyalain paket data roaming dari nomor kamu langsung juga, tapi gue memilih untuk menyewa wifi portable disana. Gue sewa di website japan-wireless.com, respon dari tim Japan Wireless sendiri cukup cepat, jadi kamu bisa tanya-tanya dulu sebelum menyewa. Dan proses pengambilan serta pengembaliannya sangat mudah, bisa kamu lakukan di kantor pos disana. Satu lagi, warga lokal Jepang jarang yang bisa bahasa inggris, jadi kalau nanya pake bahasa inggris ke mereka, mereka akan jawab dalam bahasa Jepang juga. Atau bisa juga mereka nggak ngerti apa yang kita tanyakan. Jadilah gue sering buka google translate di handphone buat komunikasi dengan mereka. Itu kenapa, internet sangat penting!
- Ciri khas restoran Jepang. Kalau kamu makan di restoran, kamu pasti bakalan disediain minuman gratis (air putih dingin) jadi nggak perlu beli minuman lagi deh kecuali kalo kamu mau pesen beer atau sake ya. Nah, kalau kamu mau hot ocha, minta aja sama pelayannya. Nanti mereka akan memberikan dan refill loh. Minumlah sepuasnya! Tapi hati-hati juga, untuk beberapa restoran yang agak mahal, ocha-nya bayar. Jadi nggak ada salahnya koq kalo kamu nanya dulu. Disamping itu, bill untuk kamu bayar ke kasir biasanya sudah diberikan pada saat kamu makan, jadi pas mau bayar tinggal bawa bill itu ke kasir deh.
- Sebaiknya bertransaksi dengan uang cash. Sebisa mungkin kamu bertransaksi dengan uang cash karena nilai tukar kurs kalo kamu belanja pake kartu kredit jauh lebih tinggi daripada dengan nilai tukar di money changer. Jadi begini ceritanya, gue pesen salah satu apt di airbnb menggunakan kartu kredit. Ternyata, airbnb cancel booking-an gue dan gue minta refund. Selisih refund-nya bisa Rp. 500.000,- aja dong! Hindarilah penggunaan kartu kredit kalo kamu nggak butuh-butuh banget. BOROS.
- Tips Belanja. Sepanjang gue belanja, gue nggak pernah menemukan barang di Jepang yang bisa ditawar. Mereka biasanya sudah memberikan fix price untuk setiap produknya. Produk yang sama di toko yang berbeda, bisa beda loh harganya. Jadi saran gue, kalau kamu mau belanja, cek cek toko sebelah juga yah biar nggak rugi.
- Perhatikan outfit. Karena kemarin gue kesana pas lagi winter, jadi baju yang gue pake minimal 3 lapis biar nggak masuk angin. Sayang kan kalo lagi liburan terus sakit disana, jadi nggak menikmati suasana. Psst..jangan lupa bawa obat-obatan juga! Kalo jagoan gue sih tolak angin dan voltaren biar gak masuk angin dan kaki nggak pegel-pegel.
- Bawa tissue basah. Sebagian toilet disana memang sudah menggunakan teknologi canggih dimana banyak tombol untuk shower, bidet, setting hot & cold water, dsb. Tapi nggak sedikit juga yang nggak punya tombol-tombol itu, nah, disanalah fungsi tissue basah. you know what i mean lah ya.
- Bawa botol minum dan ompreng. Karena gue cepet haus dan anaknya laper-an mulu jadi gue selalu sedia air minum dan bawa makanan. Ompreng! kotak ajaib buat naro makanan apapun itu mulai dari cemilan, onigiri, sushi sampe ke nasi pake teri pedes. Kalau mau hemat, beli nasi di minimarket terus taro di microwave. Campurin pake abon atau teri pedes, simpen di ompreng dan perut kamu akan selalu bahagia. hahaha.
- Cek website tempat wisata. Buat tempat wisata seperti Universal Studio Japan, rasanya akan lebih puas kalo kamu beli tiket express deh. Kamu nggak perlu ngantri berjam-jam hanya untuk mencoba satu wahana. Tapi saran gue sebelom beli tiket express, cek dulu wahana apa aja yang paling kece dan tiket express tipe mana yang akan kamu beli. Selanjutnya, waktu gue ke Disney Sea kemarin ternyata ada wahana yang buat dapetin express ticketnya cukup dengan scan barcode ticket. Tapi kamu harus dateng pagi biar bisa dapetin di jam-jam awal. Itulah kenapa, sebelum kamu berkunjung ke destinasi yang mau kamu datangi, baca dulu website atau blog lain untuk dapetin informasinya biar kamu nggak banyak ngabisin waktu hanya untuk menunggu.
- Colokan listrik yang ada di Jepang adalah colokan gepeng (pipih) yang biasa ada di colokan universal. Ini wajib banget dibawa buat charge alat-alat elektronik kamu.
Kira-kira begitulah tips & trick dari gue. Semoga berguna! Kalau kamu mau nambahin, silahkan tulis aja ya di kolom comment. See ya!
Itinerary waktu gue trip ke Jepang : (31/12) Shinsaibashi, Dotonbori, (01/01) Kyoto Imperial Palace, Nishiki Market, Goo Shrine, Fushimi Inari Taisha, (02/01) otw Takayama dan explore sekitar, (03/01) Honoki Ski, (04/01) Shirakawa-go, (05/01) Disney Sea Tokyo, (06/01) Lake Kawaguchiko (07/01) Fujiko F Fujio Museum, Tokyo Tower, Shibuya, (08/01) Universal Studio Japan. Est. budget 17jt/orang.
Ntap nget
Mantepan kamu, mas. Udah pulang belum kamu?
mba boleh liat itinerarinya ga ?
maaf boleh tanya itu budget 17jt/org cuma uang belanja pas disana atau sudah termasuk penginapan, tiket wahana, tiket kereta,dll?
halo, budget 17 juta sudah all in mulai dari tiket pesawat, penginapan, makan, tiket wisata, transportasi plus sedikit oleh-oleh 🙂
trims sudah dibalas.
mau tanya lagi nih, rencana nya kan visit TOKYO-KYOTO-OSAKA itu bagusnya beli JR Pass atau tidak?
trus dengar2 jepang makanan nya relatif mahal, itu benar gak? atau banyak juga makanan yang enak dengan harga lumayan.. hehe
thanks again
Halo!
Tergantung banyaknya destinasi yang mau kamu kunjungi dan pelajari dulu rute JR Pass itu kemana saja sebab JR Pass nggak bisa dipakai untuk semua moda transportasi. Lalu JR Pass itu kan juga punya durasinya, kamu cek dulu kira kira akan disana berapa lama.
Kalau soal makanan justru relatif murah. Tipsnya kalo mau hemat, beli makan di sevel atau fast food disana seperti yoshinoya, relatif murah dan kenyang. Kalo enak, mostly enak kok menurutku.
Di Jepang itu yang mahal biaya transportasinya
halo, sorry nanya lagi.
kali ini udah dapat rute fix total 10 hari tiba di Osaka, terus ke Kyoto, dan Terakhir ke Tokyo (Pulang ke Indo dari Tokyo, ga balik ke Osaka lagi). mending beli Jr pass atau lebih efisien beli pass yang mana?
belum pernah ke Jepang dan lihat banyak bgt pilihan pass jadi pusing sendiri.. hehe
thanks in advance
Halo! Sebenernya aku juga kurang bisa decide lebih efisien yang mana sebab aku sendiri nggak pake JR Pass, jadi nggak tau comparisonnya.
Cuma sebelum pergi aku kalkulasi ongkos dulu, cek semua harga transportnya berapa.
Based on cerita-cerita dari teman, biasanya mereka kalo pergi 8-12 hari pake JR Pass yang 7 hari. Mungkin bisa jadi referensi.
Maaf ya kalo belum bisa banyak bantu kali ini 🙂
Have a nice trip
mba mo nanya, tegangan listrik di jepang apa ga masalah dg handphone kita? Apa mba pake alat khusus atau langsung colok aja?
Hai, aku kurang paham soal tegangan listrik disana. Tapi so far selama aku charge handphone disana aman aja sih, aku cuma bawa colokan extension aja sih.
salam kenal, saya pertama kali akan ke jepang tgl. 30 mei sampai di jepang pagi jam 8 di Haneda, dan kembali tgl. 6 juni lewat haneda jam 11 pagi, saya coba membuat itinerary tolong dilihatkan apakah ada yg kurang pas, misal rutenya muter2, dan trasnportasi apa yang harus saya beli JR pass kah untuk antar kota, dan kartu dalam kota, untuk modem wifi sebaiknya sewa di indonesia atau di bandara Haneda?
SELASA
30 MEI 2017 TOKY0 HANEDA-KAWAGUCHIKO FUJI
-KAWAGUCHIKO LAKE
-KE KYOTO bermalam di KYOTO
RABU
31 MEI 2017 KYOTO,
-ARASYIMAYA BAMBOO
-NISHIKI MARKET
-KINKAKUJI
-KIYOZUMIDERA BERMALAM DI KYOTO
KAMIS
1 JUNI 2017 KYOTO,
-FUSHIMI INARI
KE OSAKA
-OSAKA CASTLE
-NIPPONBASHIBERMALAM DI OSAKA
JUMAT
2 JUNI 2017 OSAKA,
-UNIVERSAL STUDIO BERMALAM DI OSAKA
SABTU
3 JUNI 2017 TOKYO
-MEIJI SHRINE
-TAKESHITA STREET
-TOKYO TOWER SKYTREE BERMALAM DITOKYO
MINGGU
4 JUNI 2017 TOKYO
-ASAKUSA DISTRIK (SENSO-JI TEMPLE)
-NAKAMISE STREET
-SHIBUYA BERMALAM DI TOKYO
SENIN
5 JUNI 2017 TOKYO,
-SHINJUKU
-HARAJUKU BERMALAM DI TOKYO
SELASA
6 JUNI 2017 BANDARA HANEDA PULANG KE INDONESIA
TERIMAKASIH
Halo, saya bantu jawab sebisa saya berdasarkan pengalaman pribadi yah.
Basically rute kamu bisa ditempuh dan tidak muter-muter, karena kamu mengunjungi 3 kota yang memang jaraknya berjauhan. Sebaiknya menggunakan JR Pass supaya lebih murah di biaya transportnya. Untuk wifi sendiri saya sarankan sewa di Haneda saja kamu bisa buka web japan-wireless.com
Mbak, cek kotak masuk emailnya.
Halo, mau tanya.
Gimana cara nyelipinin teri pedes & saos sambel biar gak kena random checknya? :))
Pas nulis custom declaration centang “bawa produk olahan ikan” gak?
Sangat butuh info demi lancarnya makan disana 😀
Thanks before ya, Mbak
Halo, gak ada cara nyelipin khusus sih. Heheh. Kalo bawanya gak dalam jumlah banyak dan emang mah di konsumsi rasanya no issue. Di custom declaration pun gak perlu ditulis kok kalo emang cuma bawa dikit. Hehe